Kali ini ane mau menulis tentang Filem "BAND of BROTHER" hikz hikz :D
Pertamanya sih ane memang suka jenis film peperangan zaman dulu, seperti perang Dunia I, Perang Dunia II, dan semua jenis filem pertempuran pada zaman dulu. Setelah baca-baca di internet eh taunya ketemu ama judul film yang di atas "memang sih itu film sudah lama banget telah di rilis, namun baru-baru kali ini aja ane juga kepengen mengeskpresikan hobi "Browsing" di internet, dan kepengen posting di blog juga seperti teman-teman lain juga, kan zaman semakin canggih toh! Gak salah kan juga ikut belajar. Hikz hikz :D
Mohon Bimbingannya aja buat yang udah sineor dalam dunia blogging :D.
Berdasarkan novel laris Stephen E. Ambrose, Band Of
Brothers menceritakan kisah Easy company, Resimen ke 506 dari Divisi
Uadara 101, Angkatan Darat AS. Berdasarkan wawancara dengan para veteran
di Easy Company, maupun buku harian dan surat-surat para prajurit, Band
of Brothers merekam pengalaman mereka dalam keberanian dan ketakutan
yang luar biasa. Mereka adalah pasukan elit yang terjun ke Perancis saat
fajar D-Day, bertempur dalam pertempuran Bulge dan menemukan Sarang
Rajawali Hitler di Berchtesgaden. Mereka juga sebuah unit yang
kehilangan 150 nyawa prajuritnya, dan para veterannya yang masih hidup
menjadi legenda.
Sedikit hint untuk film "Band of Brother" yang terbagi menjadi 10 Part:
Part 1 CURAHEE.
Di Toccoa, Georgia, tahun 1942,
sejumlah anak muda berlatih untuk menjadi anggota dari sebuah resimen
angkatan darat Amerika Serikat yang baru dibentuk, yaitu pasukan payung.
Di bawah kepemimpinan keras dari Letnan Sobel, anggota2 dari Kompi E
(Kompi Easy) yang baru dibentuk telah bertransformasi dari seorang sipil
yang culun menjadi anggota tentara yang paling elit di Angkatan Darat.
Dalam pelatihan yang keras itu terlihat kompetisi antara Letnan Sobel
yang dibenci prajurit dengan Letnan Winters yang lebih disukai oleh
prajurit.
Part 2 DAY OF DAYS.
Pada tanggal 6 Juni 1944, Hari
H, pesawat2 yang mengangkut ribuan pasukan payung menyeberang lautan
dari Inggris ke Perancis, dan mereka disambut dengan hujan tembakan dari
bawah. Tidak ada yang mendarat persis di tempat yang direncanakan, dan
banyak yang hilang senjatanya atau bekalnya waktu mendarat. Winters
mencoba menggabungkan anggota yang terpisah sampai mereka ketemu dengan
regunya masing-masing. Winters akhirnya dipilih untuk memimpin
penyerangan terhadap benteng artileri pasukan Jerman, tapi Winters
akhirnya kehilangan satu orang prajuritnya.
Part 3 CARENTAN.
Dua hari sejak Hari H, Kompi Easy
diminta merebut kota Carentan, terlibat pertempuran yang akhirnya
dimenangkannya tapi kehilangan beberapa korban. Beberapa serdadu
seperti Kopral Blithe sangat sulit menyesuaikan diri dengan situasi
perang. Setelah 36 hari sejak pendaratan Hari H di Normandi dan beberapa
pertempuran sengit, Kompi Easy kembali ke Inggris, tapi hanya
sementara, karena mereka dikirim ke medan perang lagi.
Part 4 REPLACEMENTS.
Karena banyaknya korban,
beberapa anggota pasukan payung pengganti bergabung dengan Kompi Easy
untuk diterjunkan secara masif ke Belanda dalam Operasi Market Garden.
Walaupun tidak menemui perlawanan di kota Eindhoven, Kompi Easy dan
sejumlah tank Inggris dipukul mundur oleh pasukan Jerman yang lebih
superior dan akhirnya beberapa orang menjadi korban. Rencana pasukan
sekutu untuk memasuki Jerman melalui Belanda dan mengakhiri perang
sebelum Natal tiba, gagal.
Part 5 CROSSROADS.
Winters memimpin penyerangan di
sebuah parit Belanda yang menghasilkan kemenangan yang meyakinkan
sehingga ia diangkat jadi Perwira Eksekutif Batalyon. Tidak puas dengan
pekerjaan yang bersifat administratif, Winters sedih melihat
kepemimpinan di pasukannya sekarang. Setelah berlibur 2 hari ke Paris,
tibalah berita bahwa pasukan Axis (Jerman-Italia) masuk ke Hutan
Ardennes untuk memutus garis pasukan Sekutu. Kompi Easy diminta untuk
mempertahankan garis Sekutu ini dengan perlengkapan seadanya padahal
menghadapi ganasnya musim dingin..
Part 6 BASTOGNE.
Di ganasnya musim dingin yang
mematikan, di hutan di luar kota Bastogne, Belgia, Kompi Easy berjuang
sendirian untuk mempertahankan garis Sekutu di tengah ancaman kaki mati
beku karena dingin (frost bite) dan kelaparan, karena tiba
tanpa perlengkapan baju musim dingin dan amunisi yang memadai. Serdadu
kesehatan Eugene Roe kecapaian menghimpun alat-alat kesehatan dan obat
sedikit demi sedikit, yang akhirnya ia berteman dengan seorang perawat
Belgia bernama Rene. Kompi Easy melewatkan Natal dalam kedinginan, dan
menerima surat permintaan menyerah dari Angkatan Darat Jerman yang
dijawab oleh Jenderal Taylor dengan kata-kata “Lu gile ngkali ye ?”
(You’re nuts !!!)
Part 7 THE BREAKING POINT.
Sejak melawan Jerman
dengan gigih di Bastogne, Kompi Easy yang kecapaian ditugaskan merebut
kota Foy di sebelah hutan. Beberapa anggota pasukan tewas dan terluka
karena dihujani peluru artileri (meriam, tank, whopper atau howitzer,
mortir), ditambah kurang kompetennya pimpinan mereka yaitu Letnan Dike,
dimana Winters nggak bisa melakukan apa-apa (Dike lulusan Yale, sama
dengan Ike – Jenderal Dwight D. Eisenhower Presiden AS, ditugaskan di
kompi elit karena koneksi orang kuat di DC). Kompi Easy berhasil merebut
kota Foy tapi dengan korban yang buanyaaak..
Part 8 THE LAST PATROL.
Kompi Easy tiba di kota
Haguenau (apa dekat Den Haag ya), dekat perbatasan Jerman, dan
ditugaskan menyeberangi sungai Rhein untuk mengambil/menculik seorang
tawanan tentara Jerman. Letnan Jones, lulusan baru dari West Point
(Akmilnya Amrik) yang sangat ingin mencicipi pengalaman perang,
mengajukan diri untuk memimpin tugas ini. Walau sukses, misi ini memakan
satu korban jiwa, yang menyebabkan Letnan Winters ngarang dalam laporan
tertulisnya bahwa “misi kedua sudah dijalankan, tapi tanpa hasil
membawa tawanan tentara Jerman”. Maksud lo ? Ya, supaya anak buahnya
nggak jadi korban sia-sia lagi…
Part 9 WHY WE FIGHT.
Mungkin bagian ini adalah yang
paling menyedihkan. Kompi Easy akhirnya memasuki Jerman, tanpa
perlawanan yang berarti dan punya kesempatan rileks untuk pertama
kalinya setelah 2 tahun ! Suatu patroli dekat hutan menemukan salah satu
kamp konsentrasi, masih terisi oleh banyak tawanan yang kondisinya
mengerikan. Beberapa penduduk lokal tidak mengakui pernah mendengar
tentang kamp ini, dan dipaksa untuk bekerja menguburkan beberapa
jenazah, di tengah berita meninggalnya Hitler.
Part 10 POINTS.
Ini bagian yang teraneh. Bagi
pasukan yang sudah 2 tahun lebih bertugas perang di Eropa dan menderita
luka pula dan mendapat bintang “Hati Ungu” (Purple Heart)
rupanya kredit pointnya tetap kurang untuk dibebastugaskan dari pasukan
dan boleh pulang ke Amrik. Kompi Easy memasuki kota Berchtesgaden di
Bavaria, yang dulunya markas besar banyak pemimpin penting dari Reich
Ketiga, dan merebut “Sarang Elang”, benteng puncak bukit punya Hitler.
Karena Perang Pasifik belum selesai, serdadu yang belum cukup kredit
pointnya terancam untuk dikirim ke Perang Pasifik. Menyerahnya Jepang
telah mengakhiri Perang Pasifik, dan para serdadupun bisa memilih
sendiri ingin jadi apa setelah pulang ke Amrik nanti.
Untuk teman-teman yang kepengen mendownload filemnya ane kasih tau salah satu linknya: